Selasa, 13 Mei 2014

Poetry 12



Bahagia dalam Penindasan
 

Saat ini dia hidup
Dalam jebakan yang mengatasnamakan keluarga
Mengatasnamakan persahabatan
Permainan hidup macam apa ini ?
Saat dia hanya diam tak bernyawa
Sang binatang menyuguhi segudang pujian dan kebahagiaan
Keceriaan tanpa imbal
Namun di saat ia naik dan bangkit
Dalam pagelaran penindasan
Para binatang hanya bergumam dan saling mengumpat
Saling diam dan menyalahkan satu sama lain

Mana yang namanya keluarga ?
Jika dalam keluarga saling menuduh
Saling melepas tangan
Omong kosong !
Sampah !
Hanya mampu berkoar dalam kesunyian
Hanya mampu berbisik dalam pemberontakan
Dimana muka kalian, hey binatang !
Bersembunyi di balik topeng kepedulian dan keingin tahuan

Ingin ia pecahkan piring itu
Ingin ia percepat jam waktu ini
Ingin ia berbisik di telinga dungu mereka
Namun bibirnya telah tersumpal gumpalan kebohongan
Terlalu banyak bumbu sandiwara
Terlalu muluk teori kalian tentang keluarga
Sungguh muak aku mendengar
Sungguh gerah aku melihat

Namun ini hanya sementara
Percayalah semua akan berakhir menjadi sejarah
Pengalaman sejati lah yang akan ia dapat
Kebahagiaan tercermin dari seberapa baik namanya dikenal
Aku mencintaimu keluargaku
  
ML_Donkey

Poetry 11



Senandung Biduan Surga


Kupandangi mata penuh belaian kasih
Bibir mungil penuh gairah
Gagang payung merah muda yang selalu kau genggam
Topi renda putih yang selalu melindungi rona pipimu
Tubuh cantik dengan gaun merah bertali hitam
Sepatu beludru buatan tetangga sebelah
Terdiam aku dalam penjara keterpukauan
Mendekat aku melayang tinggi
Kusentuh ari lembut tanpa noda itu

Oh cinta...
Sungguh cinta...
Kucoba sedapnya rasa cintamu
Sendiri kunikmati hangatnya pelukanmu
Berbaring kembali dalam peti matimu
Mendekap erat elok lekuk tubuhmu
Kucoba mencari rengkuhan yang ada

Oh manis...
Sungguh manis...
Bagai gula-gula merah di depan rumah
Bercumbu dalam sempit dan gelapnya kedamaian
Membelai lembutnya rambut panjang terurai
Syurga tanpa kelok panjang membentang
Kuremas jari di samping bunga itu

Oh sayang...
Sungguh sayang...
Terbangun aku dalam ngerinya lolongan serigala malam
Kuusap keringat yang jatuh bercucuran
Sembari tersenyum sinis kutengok belakang
Kursi goyang mengalun lembut
Mengiringi lagu Jawa dari radio tua di sudut rumah

Memang sudah saatnya
Mengenal siapa aku ?
Dimana aku sekarang ?
Dan berkata “Inilah Aku”
  
ML_Donkey

Poetry 10



Harapan dan Cinta


Berhenti sejenak
Kuputar otak
Dan telingaku mendengar
Hentakan musik rock dan jazz saling menyahut
Mencoba menemukan nya dalam kesunyian
Tawar menawar harga cinta yang memuakkan

Ah makanan apa itu cinta ?
Yah, cinta itu cinta
Omong kosong apa cinta yang selalu mereka gadang-gadang
Kepercayaan apa yang selalu mereka puja
Hakikatnya ia hanya seonggok kata
Ia yang tak kasat mata namun mematikan
Melemahkan sistem imun manusia
Punya kuasa apa dia ?
Dengan mudahnya merusak jalan pikiran kita

Lalu barang apa itu harapan ?
Yah, harapan adalah hidup
Hakikatnya ia memang hanya secuil kata
Ia yang juga tak kasat mata namun membangkitkan
Menguatkan semua yang lemah
Dan dengan sangat mudah ia dicari
Namun ia juga dengan mudahnya hilang
Dengan setitik kebohongan

Aku masih hidup
Dan aku bahagia
Hidupku hanya sekali
Dan harapanku sejumlah berapa kali aku hidup
Namun cintaku seribu kali jumlah ku hidup
Dengan harapan aku merasa sangat cukup hidup sekali
  
ML_Donkey

Sabtu, 10 Mei 2014

Poetry 9

 Bebas


Duduk diam memandang awan
Menyeringai wajah mentari
Mekar senyuman sekar menawan
Pilu dirundung ceria mendayu

Oh ya...
Kulangkahkan manisnya jari kaki
Merenungi indah sandiwara cinta
Kalbu mengendus lembut aroma kasih
Tak kuat memaksa luka terus mengering

Oh nikmat...
Yah sungguh nikmat...
Kugoyang irama sendu alunan rindu
Teriak lepas diatas menara liberty
Celoteh angin mengoyak sepi
Tarian ombak mengalun bersama tetes embun
Mendung berkejaran saling sembunyi
Nyiur menggapai sang kuasa langit

Inikah merdeka?
Apakah ini kebebasan?
Dan apa ini permainan el Maut?

Aku bebas
Aku merdeka

Aku bahagia
Aku menari
Namun

Aku butuh iman
Aku ingin cinta
Aku perlu perubahan
Karena
Akulah harapan
ML_Donkey

Kamis, 08 Mei 2014

Poetry 8

Anomi sang Bunga Surga


Jernih pikiran di lubuk hati
Kemuliaan membentang jauh
Dicipta dari tulang rusuk kiri Adam
Diolah sedemikian rupa menjadi sebuah keindahan
Budi luhur dan santun laku
Tutur lembut serta tubuh lunglai

Namun...
Garis keras menjuntai padang
Tak berdaya oleh mores bodoh
Berteriak kesakitan dalam sebuah tekanan
Ketakutan ketika para binatang mulai berkoar
Menggigil dalam bekunya kedamaian

Mereka pikir kita diam
Hanya bertopang dagu menunggu tindak represif
Menatap fantasi dunia warna corak
Mengatas namakan budaya dan religi
Mereka belum sadar
Itu semua hanya tragedi temporer belaka
Mereka juga tak sadar
Ada yang selalu taat di bawah megah penindasan
Dan ada yang selalu meringkuk dalam sempitnya kebebasan

Perhiasan dunia yang terindah
Kini hanya menjadi kepuasan belaka
Hakikatnya kami hanya sepotong kecil tulang
Dimana hanya bisa bermain perasaan di atas logika

Mela_Donkey