Poetry 7
Indonesia ragaku, Kamilah jiwamu
Negaraku semakin miris
Layaknya luka robek karena kaum kapitalis
Namun kami hanya bisa meringis
Akan keadaan yang semakin tragis dan lunturnya rasa nasionalis
Negaraku semakin hancur
Karena tindakan para komunis yang bertempur
Bak membangunkan macan tidur
Seakan takut dengan sang raja makmur
Negaraku kini sedih
Rombongan kaum sosialis tak henti merintih
Pena hitam yang mencoret kanvas putih
Tak mungkin lagi membuatnya pulih
Negaraku bertambah putus asa
Karena mereka sang liberalis yang lapar akan mangsa
Sejak Pancasila menjadi filsafat bangsa
Kini semua semakin terasa
Mereka bercakap
Mereka berkacak pinggang
Dengan gagahnya mereka berjalan dan mengangkat bahunya yang bidang
Sambil menikmati makanan dan minuman di tangan kanan dan kirinya
Seakan tak ada lagi persaingan adab dan moral
Kini jiwa manusia menjadi objek berniaga
Histori yang telah lama diukir dengan rapih
Kini semua tinggal puing-puing kecil
Dan kini
Kita busungkan dada kita
Kita kepalkan tangan kiri kita
Kita genggam erat batu peperangan di tangan kanan kita
Tarik busur panahmu
Hempaskan kedua kakimu
Lucuti senjata-senjata mu
Kibarkan bendera merah di tangan kirimu
Gores lengan kirimu dengan runcingnya bambu
Kucurkan darahmu diatas tanah yang mulai layu
Rapatkan barisan untuk melangkah maju
Gerakkan mesin solidaritas untuk bersatu
Serahkan kesucianmu pada Indonesia yang baru
Hidup Indonesia
Merdeka
ML_Donkey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar