Sabtu, 21 September 2013

Poetry 7

Indonesia ragaku, Kamilah jiwamu

 

Negaraku semakin miris

Layaknya luka robek karena kaum kapitalis

Namun kami hanya bisa meringis

Akan keadaan yang semakin tragis dan lunturnya rasa nasionalis


Negaraku semakin hancur

Karena tindakan para komunis yang bertempur

Bak membangunkan macan tidur

Seakan takut dengan sang raja makmur


Negaraku kini sedih

Rombongan kaum sosialis tak henti merintih

Pena hitam yang mencoret kanvas putih

Tak mungkin lagi membuatnya pulih

 

Negaraku bertambah putus asa

Karena mereka sang liberalis yang lapar akan mangsa

Sejak Pancasila menjadi filsafat bangsa

Kini semua semakin terasa


Mereka bercakap

Mereka berkacak pinggang

Dengan gagahnya mereka berjalan dan mengangkat bahunya yang bidang

Sambil menikmati makanan dan minuman di tangan kanan dan kirinya

Seakan tak ada lagi persaingan adab dan moral


Kini jiwa manusia menjadi objek berniaga

Histori yang telah lama diukir dengan rapih

Kini semua tinggal puing-puing kecil


Dan kini

Kita busungkan dada kita

Kita kepalkan tangan kiri kita

Kita genggam erat batu peperangan di tangan kanan kita


Tarik busur panahmu

Hempaskan kedua kakimu

Lucuti senjata-senjata mu

Kibarkan bendera merah di tangan kirimu

Gores lengan kirimu dengan runcingnya bambu

Kucurkan darahmu diatas tanah yang mulai layu

Rapatkan barisan untuk melangkah maju

Gerakkan mesin solidaritas untuk bersatu

Serahkan kesucianmu pada Indonesia yang baru


Hidup Indonesia

Merdeka


ML_Donkey

Tidak ada komentar:

Posting Komentar